20081122

Mengenal Musnad Ibnul Mubbarak

MUSNAD ABDULLAH BIN MUBARAK

A. Nama Lengkap Penulis dan Nama Kitab

  1. Nama Lengkap, Lahir dan Wafatnya Penulis

Beliau bernama Abdullah bin al-Mubarak Abu Abdurrahman al-Marwazy, Maula Bani Handhalah. Beliau lahir di salah satu kota yang terdapat di Khurasan yang dikenal dengan nama Marwaz pada tahun 118H /726 M dari rahim seorang ibu keturunan Khawarizmi dan ayah yang berkebangsaan Turki. Secara fisik beliau sangat mirip dengan ayahnya. [1]

Beliau wafat pada tahun 181 H/797 M setelah beliau kembali dari berjihad, dan jasad beliau yang mulia dikuburkan di desa Hayyat Bagdad.[2]

  1. Kehidupan Penulis

Abdullah bin al-Mubarak tumbuh dan besar di Marwaz yang merupakan kota kelahirannya, beliau terdidik ditengah keluarga yang shaleh yang senantiasa menjaga nilai-nilai keberislaman lagi wara'. Pada masa awal pertumbuhan dan perkembangannya beliau belajar pada sebuah sekolah dan menimba ilmu-ilmu dasar disana, maka pada masa itu tampaklah kecerdasan dan kecepatan beliau dalam menghafal sebagaimana persaksian salah seorang teman yang selalu bersamamnya dia berkata: "Ketika kami masih duduk ditaman kanak-kanak akau bersama Ibnu al-Mubarak melewati seseorang yang sedang berkhutbah, dimana khutbah yang disampaikan oleh orang tersebut sangat panjang, setelah khutbah selesai Ibnu al-Mubarak berkata kepadaku: 'Aku telah menghafalkan seluruh isi khutbah tersebut'. Seseorang yang ada disekitarnya mendengarkan perkataan Ibnu al-Mubarak lalu berkata: 'kalau memeang demikian sampaikanlah khutbah yang baru saja disampaikan oleh khatib tadi!', kemudian Ibnu al-Mubarak mengulangi isi khutbah tersebut tanpa menambah dan menguranginya".

Ibnu al-Mubarak muda terputus dari pendidikan dan terjerumus ke dalam lembah kehidupan yang penuh dengan hura-hura dan kesia-sian serta menghabiskan masa muda dengan musik dan nyayian. Hal ini dapat diketahui berdasarkan riwat Ibnu al-mubarak kepada Imam Abu Hanifah ketika beliau ditanya tentang kapan beliau memulai perjalanan spiritual yang sesungguhnya lalau beliau menjawab: "Dulu aku selalu duduk bersama dengan teman-temanku disebuah taman sambil makan dan minum hingga malam tiba. Dan aku dahulu dilenakan oleh suara-suara alat musik, kemuadian aku tertidur dan dalam tidurku aku bermimpi melihat sekor burung yang hinggap diatas pohon tepat di atas kepalaku, burung itu berkata : "Tidakkah orang-orang yang beriman itu menyadari pentingnya kekhusyukan ketika berzikir kepada Allah dan (mematuhi) seluruh apa yang diturunkan (oleh Allah) dari kebenaran?", aku menjawab : "tentu, mereka menyadarinya", kemudian aku tersadar lalu aku memecahkan alat musik yang ada ditanganku dan meninggalkan tempat dimana aku berada, sejak saat itulah awal dari sebuah kezuhudan yang aku jalani hingga saat ini". Demikianlah kisah taubat sang Ibnu al-Mubarak muda yang kemudian kembali kepada asal-mulanya dan menyibukkan diri dlam menuntut ilmu dan mengamalkannya.[3]

  1. Nama Kitab

Kitab Abdullah Ibnu al-Mubarak yang menjadi bahan kajian dalam pebahasan kitab hadis ini adalah kitab beliau yang berjudul "Musnad Abdullah bin al-Mubarak wa Yalihi Kitab al-Birr wa al-Shilah" (Musnad Abdullah bin al-Mubarak selanjutnya Kitab Berbakti dan Berinteraksi) yang ditahqiq dan di takhrij hadis-hadisnya oleh al-Ustadz Dr. Mustafa Usman Muhammad, dan dicetak serta diterbitkan pertama kali oleh Dar al-Kutub al-Ilmiyyah Beirut pada tahun 1411 H/1991 M.

B. Metode Penyususnan Kitab

  1. Metode Penyusunan Kitab Musnad

Kitab Musnad karya Ibnu al-Mubarak ini terdiri dari tiga juz, dan pada masing-masing juz tidak memuat nama bab atau pun sub bab. Pada juz pertama memuat 85 Hadis dan pada awal juz ke dua termuat 23 hadis yang ditahqiq dari manuskrip B, kemudian sang muhaqqiq melanjutkan pentahkikan manuskrip juz ke dua yang merupakan gabungan dari tiga jalan periwayatan yaitu :

a. Riwayat Abu al-Farj Sahal bin Bisr bin Ahmad al-Asfarayini dari Syekhnya Abdu al-Wahab bin Umar bin Burhan al-Ghazal al-Bagdady.

b. Riwayat dari Ya'qub Ishaq bin Saad bin al-Hasan bin Sufyan an-Nasawy, dari Kakeknya Anu al-Abbas al-Hasan bin Sufyan, dari Hibban bin Musa, Dari Abdullah bin al-Mubarak. Selain hadis-hadis tentang al-Faraidh dari al-hasan bin Sufyan dari Ibrahim bin Abdullah al-Khallal dari Ibnu al-Mubarak. Selebihnya adalah hadis-hadis yang diriwayatkan dari Hibban dari Ibnu al-Mubarak.

c. Riwayat dalam bentuk khabar dari asy-Syaikh Abu al-Abbas al-Husain bin al-Hasan Muhammad bin Ibrahim dari Sahal berdasarkan pendengaran dari al-Qasim bin Ali bin al-Hasan Hibatallah bin Abdullah bin Yahya al-Lu'afy dari Ibnu al-Mubarak.[4]

Berdasarkan pemaparan pentahqiq di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa hadis-hadis yang terdapat dalam Musnad Ibnu al-Mubarak merupakan hadis-hadis yang dikumpulkan dari riwayat-riwayat Ibnu al-Mubarak setelah melewati beberapa generasi dibawah Ibnu al-Mubarak. Dan pada lanjutan juz ke dua dari musnad ini terdapat bab tentang al-Faraidh dan bab tentang Kaffarat dan Nadzar.

Pada juz ke tiga dari Musnad ini kita akan menemukan satu bab saja yatu bab tentang Fitan.

Secara kesuluruhan jumlah hadis yang termuat dalam musnad Ibnu al-Mubarak sebanyak 289 Hadis dengan perincian sebagai berikut:

a. Juz Pertama memuat 58 hadis

b. Awal juz ke dua memuat 23 hadis

c. Lanjutan juz ke dua memuat 81 hadis

d. Pada bab al-Faraidh dari juz ke dua termuat 8 hadis

e. Pada bab al-Kafarat dan an-Nadzar yang terdapat dalam juz ke dua termuat 20 hadis

f. Pada awal juz ketiga termuat 47 hadis

g. Dan pada bab al-Fitan dari juz ke tiga memuat 39 hadis

  1. Metode Penyusunan Kitab al-Birr wa al-Shilah

Muhaqqiq (Dr. Mustafa Usman Muhammad) selain mentahqiq kitab Musnad karaya Ibnu al-Mubarak beliau juga mentahqiq kitab al-Birr wa al-Shilah dan menggabungkannya dalam satu buku.

Metode yang digunakan dalam kitab ini adalah sebagai berikut:

  1. Muqaddimah Kitab yang memuat 76 Hadis
  2. Bab Maa Yaquumu Maqaama al-Walidain min al-Qarabati (Bagaimana kedudukan kedua orang tua dalam kerabat) memuat 2 hadis.
  3. Bab Amru al-Walidain Bimaa Yubghidhullah wa Nahyuhuma 'Amma Yuhibbullaha (Perintah Orang tua terhadap apa yang dibenci oleh Allah dan larangan keduanya terhadap apa yang dilarang oleh Allah) memuat 16 hadis.
  4. Bab Birru al-Walidain Ba'da Mautihima (Berbakti kepada kedua orang tua sepeninggalan keduanya) memuat 21 Hadis.
  5. Bab 'Uquq al-Walidaini (Durhaka kepada kedua orang tua) memuat 12 hadis
  6. Bab Shilatu ar-Rahimi wa Qathi'atuha wa Maa Ja a fii Dzalik (Silaturrahim dan pemutusannya serta segala yang berkaitan dengannya) memuat 30 hadis
  7. Bab Birru al-Walidain wa al-Akhyar wa an-Nafaqatu 'Alaihim wa ash-Shadaqatu wa Adabihim (Berbakti kepada kedua orang tua dan keluarga dan memberikan nafkah kepada mereka serta sedekah dan beradab kepada mereka) 51 hadis
  8. Bab Maa Ja a fi Shilatirrahimi (Bab Tentang Silaturrahim) memuat 5 hadis
  9. Bab Maa Ja a fii Kufli al-Yatiimi (Bab tentang memberikan bantuan kepada anak yatim) memuat 72 hadis
  10. Bab Maa Ja a fii ash-Shadaqati wa an-Nafaqati 'ala 'Iyalihi wa Ahlihi (Bab tentang sedekah dan infaq kepada keluarga dan kerabatnya) memuat 45 hadis
  11. Bab Fadhlu al-Shadaqati wa an-Nafaqati 'Ala al-'Iyali wa al-Ahli (Bab Keutamaan mensedekahi dan menafkahi kerabat dab keluarga) memuat 21 hadis
  12. Bab Maa jaa a fii al-Mamluki wa Husnu Malakiyyatihi (Bab tentang Hamba Sahaya dan Kepemilikannya yang Baik) memuat 10 hadis.

Secara keseluruhan hadis yang termuat dalam kitab al-Birr wa al-Shilah karya Ibnu al-Mubarak ini sebanyak 353 hadis yang masing-masing dilengkapi dengan sanad.

C. Gambaran Umum Isi Kitab

Kedua karya Imam Besar dalam hadis ini mengandung Ahadis al-Ahkam wa al-Adaab (Hadis-hadis hukum dan adab), hanya saja pada kitab al-Musnad Imam Ibnu al-Mubarak tidak menempatkan bab pada setiap hadis kecuali tiga yaitu Bab al-Faraidh dan Bab al-Kaffarat wa al-Nadzar pada Juz kedua dan Bab al-Fitan pada juz ketiga, kemudian muhaqiq berusaha untuk memberikan keterangan dan petunjuk tentang setiap kandungan hadis dalam Musnad Abdullah bin al-Mubarak dalam bentuk daftar isi dengan cara menyebutkan kandungan hukum hadis lalu menempatkan nomor hadis pada bagian kanan, sebagai contoh:

رقم الحديث

تراجم أحاديث المسند

1

فضل سلامة الصدر لأهل القبلة

2

تحريم الغيبة

3

عيادة المريض

4-13

الحب في الله

10

الإهداء إلى الجار

Sumber : Daftar Kandungan Hadis dalam Musnad al-Imam Ibnu al-Mubarak (Musnad Abdullah bin al-Mubarak hal. 199)

D. Fungsi Kitab

Kitab Musnad ini merupakan kumpulan hadis-hadis hukum dan adab yang sebenarnya sebahagian besar isi hadis yang termuat di dalamnya telah dimuat dan diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Daud Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad, serta yang lainnya. Namun terdapat beberapa hadis yang hanya diriwayatkan oleh Ibnu al-Mubarak dalam karyanya yang lain seperti Kitab al-Zuhdu dan Kitab al-Birr wa al-Shilah.

Jadi dengan demikian kitab Musnad Abdullah bin al-Mubarak ini sangat membantu dalam melakukan penelitian hadis utamanya hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu al-Mubarak.



[1] Dr. 'Isham Muhammad al-Haj Ali, A'lam al-Fuqaha' wa al-Muhadditsiin : al-Imam al-Mujahid Abdullah bin al-Mubarak (118-181 H/726-797 M), (Cet. I; Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1411 H/1990 M) h. 55

[2] Ibid, h. 131

[3] Ibid, h. 56-57

[4] Abdullah bin al-Mubarak, Musnad wa Yalihi Kitab al-Birr wa al-Shilah, Pentahqiq : Dr. Mustafa Usman Muhammad, (Cet. I; Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1411 H/ 1991 M), h. 45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kami mengharapka koreksi dan komentar anda